Tanya Jawab Manajemen Emosi Dalam Islam


Narasumber: Teh Karina Hakman

Setiap orang beda2 cara mengekspresikan emosinya. Ada yg bisa mengungkapkan langsung, ada juga yg dipendem yg lama2 bisa meledak. Nah, cara mengekspresikan emosi yg baik itu seperti apa ya Teh?
Allah udah kasih kita sarana untuk menyalurkan emosi. Sholat malam dan baca quran (QS. Al-Muzzamil), istighfar, banyak dzikir.
Jadi mau tipe apapun orangnya bukan masalah. Langkah pertama adalah meluapkan emosi pada sarana2 tsb yg sudah Allah sediakan.

Terus gimana kalau kita curhat? Bisanya jadi lebih plong.
Curhat boleh, tapi pastikan langkah pertama curhat sama Allah dulu. Kita kan maunya masalah selesai, jadi curhatlah sama yang bisa nyelesain masalah kita yaitu Allah.
Sehingga saat kita curhat sama manusia, udah gak ada lagi emosi yg meledak-ledak, krn udah ditumpahin semua ke Allah.
Curhatnya jadi lebih produktif, ngebahas intinya aja, gak kesana kemari.

Gimana kalau kita masih punya unfinished business, bahasa sekarang innerchlid. Gimana caranya supaya kita selesai dengan luka pengasuhan?
Tidak ada perubahan perlakuan anak kpd orangtua selain berbuat baik. Kewajiban kita sbg anak kpd orangtua dlm Al-Quran adalah hanya berbuat baik. Jadi kalaupun kita memiliki luka pengasuhan, cukup katakan, "Ya Allah, saksikanlah bahwa aku memaafkan mereka."
Gak ada tahapan2 harus bagaimana, karena masalahnya adalah kita yg belum bisa memaafkan. Jadi maafkanlah, walaupun berat, maafkanlah. Insya Allah akan Allah lapangkan hati kita.

Menurut Teh Karin, gimana pasangan yang suka posting foto di medsos?
Maksudnya gimana ya, saya kurang paham.

Iya Teh, kan kasian yang belum punya pasangan jadi baper atau bisa bikin iri pasangan lain.
Hmmm, gini gini. Kita gak bisa mengontrol aktivitas orang lain, termasuk mengontorol mereka mau posting apa. Kita gak usah sibuk mengurusi hal-hal seperti itu. Kalau fokus kita Allah, fokus kita ingin bertemu Rasul, fokus kita ingin mendapat syafaat Rasul, udah gak menarik lagi ngurusin hal-hal remeh. Mau orang punya rumah baru, mobil baru, posting berbagai kebahagiaan di sosmed, bagi orang yang fokus pada akhirat pasti paham firman Allah dan perkataan Rasul tentang dunia yang isinya: Dunia itu tempat main-main, tempat bermegah-megah, tempat berbangga-bangga. Dunia seperti tanaman yang akan layu. Dunia seperti jari yang dicelupkan pada lautan, ketika jari kita diangkat ada sisa air, itulah dunia, hanya setetes. Bahkan kurang dari setetes.

Jadi urusi saja dzikir kita, sholawat kita, baca Al-Quran kita, ibadah kita pada Allah. Cita-cita kita ingin ketemu Allah dan Rasul kan ya? Apakah ibadah kita sudah bisa menjadi tiket untuk bertemu Allah dan Rasul. Ketika hati sudah dipenuhi cinta pada Allah dan Rasul, gak akan ada lagi perasaan iri, dengki, baper melihat postingan orang lain di sosmed.

0 komentar:

Post a Comment