Review Buku : Komik Peradaban Akhlak 2


Kali ini saya mau review Komik Peradaban Akhlak #2. Mumpung masih anget-anget dibaca dan biar gak lupa juga sama apa yang udah dibaca.

Buku ini saya dapet gratisan, alias hadiah giveaway dari akun instagramnya Teh Dery Hefimaputri. Waktu itu dikasih beberapa pilihan hadiah dan saya pilih komik ini.

Judul: Komik Peradaban Akhlak #2
Penulis: Veby Surya Wibawa @vbi_djenggotten
Penerbit: One God Beliver, Malang
Cetakan Ke-1, April 2018

Kisah-kisah dalam komik ini diambil dari buku-buku sejarah berikut ini:


Semua kisah di komik ini menonjolkan tentang akhlak yang baik. Ada akhlak anak kepada orangtua, akhlak kepada sesama muslim, dan akhlak kepada musuh perang.

Saya ceritakan sedikit ya, tentang akhlak seorang anak laki-laki yang menjaga kejujurannya. Jadi, dulu ada seorang laki-laki bernama Abdul Qodir yang akan pergi ke Baghdad untuk menuntut ilmu. Ibunya memberi uang 40 dinar sebagai bekal. Sebelum berangkat, ibunya berpesan agar Abdul Qodir selalu menjaga kejujuran.

Di tengah perjalanan, Abdul Qodir bertemu dengan perampok. Mereka bertanya apa yang Abdul Qodir bawa. Abdul Qodir bilang kalau dia bawa uang 40 dinar. Abdul Qodir beberapa kali bertemu perampok. Dan ketika ditanya pertanyaan yang sama, Abdul Qodir selalu menjawab bahwa ia bawa uang 40 dinar.

Para perampok itu heran, kenapa Abdul Qodir jujur dan tidak takut kepada mereka. Dibawalah Abdul Qodir ke pemimpin perampok. Lalu ditanya kenapa ia berkata jujur tentang harta yang dibawanya. Abdul Qodir pun menjawab bahwa ia teringat pesan Ibunya agar selalu menjaga kejujuran. Mendengar jawaban itu, para perampok itu luluh hatinya dan Allah memberikan hidayah kepada mereka untuk bertaubat.

Buku ini dibuat sebagai pilihan bacaan bagi anak-anak muslim dalam mempelajari adab dan akhlak orang-orang shalih terdahulu. Meneladani tingkah laku mereka melalui kisah-kisah yang nyata, yang tertuang dalam sejarah. Bukan dongeng maupun kisah imajinasi.

Kisah-kisah penuh hikmah yang menunjukkan bagaimana peradaban islam dibangun. Bukan melalui kemegahan istana atau kemewahan harta. Melainkan melalui kemuliaan akhlak para pemeluknya. Para pengikut ajaran Nabi salallahu 'alaihi wasallam.

Ilustrasinya cukup menarik. Walaupun penggambarannya gak sempurna, tapi samasekali gak mempengaruhi maksud dari gambar tersebut. Sependek pengetahuan saya, memang ada pendapat yang tidak membolehkan gambar karakter secara utuh dan sempurna. Mungkin sang ilustrator meyakini pendapat tersebut. Jadi gambarnya gak dibuat sempurna.


0 komentar:

Post a Comment