Review Buku : Do'a Pengubah Takdir


Judul: Do'a Pengubah Takdir
Penulis: KH. Abdullah Gymnastiar
Penerbit: Emqies Publishing

Disebabkan do'a, Nabi Nuh diselamatkan dari air bah dan kaum kafir ditenggelamkan, Nabi Ayyub disembuhkan dari beratnya penyakit, Nabi Musa diselamatkan dari kejahatan Fir'aun, atau Rasulullah salallahu 'alaihi wasallam diselamatkan dari tipu daya kaum musyrik dan yahudi.

Namun demikian, do'a hanyalah media penghubung antara seorang hamba dengan Rabbnya. Do'a tidak banyak gunanya apabila kita tidak terampil menggunakannya. Maka, ada sejumlah hal yang membuat do'a kita di ijabah. Satu diantaranya memahami do'a yang kita panjatkan. Bagaimana bisa kita meminta kepada Allah, akan tetapi kita tidak paham apa yang kita ucapkan?

Buku ini memiliki 2 bagian judul besar dan beberapa sub judul pada masing-masing bagiannya.

Bagian 1: Ada apa dengan do'a?
1. Mengenal Allah Al-Mujib
2. Kedudukan Do'a Bagi Orang Beriman
3. Ciri Hamba Ahli Do'a
4. Do'a dan Totalitas Peghambaan
5. Bentuk Ijabahnya Do'a
6. Menakar Kekuatan Do'a
7. Allah Maha Dekat, Curhatlah Kepada-Nya
8. Do'a Terbaik

Kalau do'a hanya sekedar berisi meminta kebutuhan kita, apa jadinya jika setiap kebutuhan kita harus melalui do'a? Sudah sejak lama kita gundul karena lupa meminta rambut, sudah sejak lama kita buta karena lupa meminta pelumas mata, jantung kita akan kacau detaknya karena kita lupa meminta detakan jantung sekian kali dalam semenit. Alangkah repotnya kalau semua kebutuhan kita harus pakai do'a. Padahal kita pun tidak tahu semua yang kita butuhkan.

Itulah mengapa do'a bukan sekedar memberitahu Allah karena Dia Maha Tahu semuanya. Kita tidak berdo'a saja, Allah sudah memberi apa yang menjadi kebutuhan kita dengan sangat lengkap dan detail.

Do'a adalah bentuk penghambaan, bentuk rasa syukur, bentuk ibadah, dan bentuk dzikir kita kepada Allah subhanahu wata'ala.

Bagian 2: Makna Dibalik Do'a
1. Do'a Memohon Ditetapkan Iman
2. Do'a Memohin Cinta Ilahi
3. Do'a Memohon Yang Allah Sukai
4. Do'a Memohon Istiqomah
5. Do'a Memohon Kesabaran
dst.

Pada bagian kedua, Aa Gym menuliskan beberapa do'a yang bersumber dari Al-Quran dan Hadis, kemudian masing-masing dijelaskan maknanya.

Sebagai contoh tentang do'a ditetapkannya Iman. Ummu Salamah ra pernah ditanya tentang do'a yang sering dibaca oleh Rasulullah salallahu 'alaihi wasallam. Beliau menjawab bahwa do'a yang sering diucapkan oleh Rasulullah adalah "Yaa muqolibal qulub tsabit qolbi alad dinik" (Ya Allah zat yang membolak-balikan hati, tetapkan hati ini dalam agama-Mu).

Boleh jadi kita bertanya-tanya, kenapa Rasulullah mendawamkan do'a tersebut padahal beliau penghulunya kaum beriman dan senantiasa dalam keimanan? Karena Allah Maha Kuasa membolak-balik hati hamba-Nya. Tidak ada seorang pun yang boleh merasa aman dengan kondisi keimanan yang dimilikinya. Boleh jadi sekarang kita beriman, akan tetapi akan mudah bagi Allah mengambil nikmat keimanan seorang hamba.

Tentu saja, mustahil bagi Allah bersikap zalim terhadap hamba-Nya, Dia tidak begitu saja mengambil keimanan kecuali ada sebab yang mendahuluinya. Apa sebabnya?  Tidaklah Allah mencabut keimanan dari seorang hamba, kecuali sebagai buah dari sikap hamba yang menganggap remeh dosa atau maksiat.

Buku yang dikemas dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami. Menyadarkan kita betapa do'a berperan penting dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti biasa, tulisan Aa Gym selalu berkaitan dengan tazkiyatun nafs. Sehingga pembahasan do'a dalam buku ini lebih cenderung kepada tazkiyatun nafs dan penguatan keyakinan kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala, bukan berbau hal teknis tentang tata cara berdo'a.

Semoga setelah membaca buku ini membuat keyakinan kita kepada Allah semakin bertambah.

0 komentar:

Post a Comment