Awal Perkenalanku Dengan Skincare

 


Dua tahun lalu, saya adalah orang yang sangat asing dengan dunia per-skincare-an. Jujur saya baru mengenal skincare ketika sudah menikah. Dari dulu saya mengira kalau kosmetik dengan skincare itu sama saja, ternyata mereka adalah dua hal yang jauh berbeda. Dari dulu saya hanya mengenal satu jenis skincare saja yaitu facial wash alias sabun cuci muka. Saya ingat sekali sabun cuci muka pertama saya adalah merek clean and clear.

Saya memiliki jenis kulit yang sensitif dan berminyak. Sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama, benih-benih jerawat mulai bermunculan di wajah saya. Menginjak bangku SMA, kondisi kulit wajah saya semakin parah. Jerawat muncul dimana-mana, komedo, kulit kusam, pokonya gak semulus wajah teman-teman saya pada umumnya.

Waktu itu Ibu kasihan melihat kulit wajah saya, akhirnya saya dibawa ke dokter spesialis kulit. Saya diberi obat dan satu paket skincare. Waktu itu saya tidak tahu kalau itu namanya skincare. Namun sampai skincare tersebut habis, kulit wajah saya tidak kunjung membaik, malah semakin parah. Saya seringkali minder dan tidak percaya diri dengan kondisi kulit wajah saya. Tapi saya bersyukur memiliki teman-teman yang tidak memandang fisik. Dokter pernah bilang kalau saya memiliki faktor genetik, karena saya lihat kakak dan adik saya pun memiliki masalah yang sama yaitu berjerawat, meski tidak separah saya.

Ketika masuk jenjang perkuliahan, kondisi wajah saya bertambah parah. Saya sampai pernah dibekam, ke tempat kuliah pakai masker, bekerja pakai masker, jerawat yang parah kadang saya tutupi dengan foundation dan bedak. Padahal ini sesuatu yang salah. Salah satu teman kuliah saya (laki-laki) malah sampai pernah mengejek saya karena wajah saya yang jerawatan. Padahal dia adalah orang yang mengenal agama dengan sangat baik, seharusnya dia tau bagaimana cara memperlakukan sesama muslim, apalagi wanita. Ya saya tau, selera wanita dia memang yang cantik-cantik, tapi gak perlu lah sampai mengejek orang karena kondisi fisik. Sampai sekarang saya masih ingat betul dan sangat membekas di hati saya.

Karena saya gak mau terus diselimuti rasa gak percaya diri, saya membuktikannya dengan prestasi waktu itu. Saya meraih beberapa prestasi di dunia kepenulisan dan saya bisa lulus kuliah dengan predikat cumlaude dan memiliki IPK terbaik di angkatan saya. Dari skincare jadi curhat ya hihi.

Saya pun sempat khawatir ketika banyak teman-teman sudah menikah, saya belum juga bertemu dengan jodoh saya. Boro-boro jodoh, dekat dengan lelaki pun tidak. Karena saya selalu minder dengan wajah saya yang jerawatan ini. Di awal taun 2017, Allah mempertemukan saya dengan laki-laki yang tidak pernah memandang fisik. Dan semenjak menikah saya ingin memberikan yang terbaik untuk suami saya, salah satu caranya mencari tahu tentang skincare.

Waktu itu, salah satu kakak tingkat saya suka promo tentang skincare dan saya pun jadi kepo. Saya beli satu paket skincarenya dan itu adalah kali pertama saya mengenal skincare. Menyesal kenapa gak kenal skincare dari dulu. Saya juga suka diskusi sama salah satu sahabat saya, ia selalu memberikan banyak informasi tentang skincare, saya jadi banyak belajar.

0 komentar:

Post a Comment