Kedua kalinya dalam sejarah hidupku, aku mengalami sakit
kepala yang berat dalam jangka waktu yang cukup lama. Minggu ini adalah salah
satu minggu terberat dalam hidupku karena salah satu luka di hati yang belum
kering terbuka kembali.
Aku adalah tipe orang yang ketika ada masalah itu selalu dipikirkan sampai sakit kepala. Anehnya satu minggu kebelakang sakit kepalaku tak kunjung sembuh hingga aku harus berobat ke dokter. Dokter pun bisa memprediksi kalau saalah satu penyebab sakit kepalaku bersumber dari beban pikiran. Dokter pun memberiku obat pereda nyeri dan vitamin.
Sebetulnya aku punya unek-unek yang terpendam sejak lama. Ingin sekali rasanya unek-unek ini aku keluarkan di depan orangnya langsung, di depan mukanya. Tapi aku sangat tahu kalau hal ini tidak mungkin terjadi. Yang ada pasti hanya akan terjadi perang dunia ketiga. Oleh karena itu kekesalan dan kekecewaan ini hanya bisa aku pendam. Dan sampai sekarang aku belum tau bagaimana cara menyalurkannya.
Aku mencoba bertanya pada sahabatku yang pernah mengalami hal serupa denganku. Ia memberi saran untuk menemui psikolog saja, karena kalau semakin lama dipendam dan tidak diselesaikan akan menjadi penyakit yang tidak baik untuk mental dan fisikku.
Aku sudah mencoba memaafkan, tetapi belum mampu. Setiap sholat aku selalu meminta agar hatiku selalu diberi kelapangan untuk memaafkan kesalahan oranglain. Ini cukup memberiku ketenangan, tapi ketika melihat orangnya lagi rasanya aku tidak ingin memaafkan.
Mungkin sholatku yang belum baik, sehingga aku begitu sulit untuk memaafkan. Karena sholat yang baik seharusnya mencegah dari perbuatan keji dan mungkar bukan? Mungkin dzikirku yang belum baik, sehingga aku begitu sulit untuk memaafkan. Karena dzikir yang baik akan menciptakan ketentraman hati bukan? Allah sudah menjamin, “Hanya dengan mengingatku hati menjadi tenang.”
Mengapa teori selalu saja lebih mudah dibandingkan prakteknya. Semoga aku segera mendapatkan solusi dari permasalahan ini. Jujur ini sangat mengganggu mental dan juga fisikku. Semoga Allah masih memberikan aku kesempatan untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.
0 komentar:
Post a Comment