Salah satu bab yang dibahas di buku Tazkiyatun Nafs karya Sa'id Hawwa adalah tentang tilawah Alquran. Pinginnya share di story, tapi panjang banget mamak tak sanggup. Jadi disini aja ya.
Di berbagai kajian umumnya disampaikan kalau kita membaca Alquran jangan hanya sekedar dibaca, tapi harus dipahami isinya, ditadaburi, dan diamalkan.
Nah yang menarik di buku tazkiyatun nafs ini, ada banyak 'amalan hati' yang harus diupayakan ketika tilawah Alquran. Bukan hanya sekedar dipahami isinya, tapi juga butuh kehadiran hati dan pikiran, agar Alquran terasa dekat, agar kita benar-benar merasa Allah yang sedang berbincang langsung sama kita.
Berikut 10 amalan yang harus diupayakan ketika sedang tilawah Alquran:
1. Memahami sumber firman
Saat tilawah, hendaknya seseorang memahami keagungan dan ketinggian firman yang sedang ia baca. Alquran adalah karunia Allah dan kasih sayang-Nya kepada makhluk.
2. Takzim
Pengertia takzim dalam KBBI berarti amat hormat; sopan; menghormati; memuliakan.
Kertas mushaf hanya bisa tersentuh ketika jasad seseorang dalam kondisi suci, demikian pula makna yang terkandung di dalam Alquran hanya dapat tersentuh ketika hati dalam kondisi suci dari segala najis dan diterangi cahaya takzim.
Dengan memikirkan keagungan-Nya maka akan muncul ketakziman kepada kalam-Nya.
3. Kehadiran hati dan meninggalkan bisikan jiwa
"Wahai Yahya, ambilah alkitab dengan kekuatan." (QS. Maryam: 12)
Maksudnya adalah mengambilnya dengan serius, berkonsentrasi penuh dalam membacanya dan fokus hanya kepadanya.
Didalam Alquran banyak sekali hal yang bisa membuat hati senang dan tertarik. Maka jika demikian halnya, bagaimana mungkin ia akan mencari kesenangan dengan memikirkan yang lain?
4. Tadabbur
Tadabbur lebih tinggi dari kerendahan hati. Orang yang bertadabur adalah orang yang memperhatikan suatu perkara secara berulang-ulang atau dari berbagai sisi.
Pada asalnya mentadaburi Alquran itu setelah paham maknanya, karena tidak mungkin seseorang dituntut untuk mentadaburi ucapan yang ia tidak pahami maknanya, dengan demikian mentadaburi Alquran itu pada asalnya setelah seseorang paham maknanya, atau dengan kata lain, ia paham tafsirnya, baru bisa merenungi berbagai pelajaran yang bisa diambil darinya.
5. Tafahhum
Tafahhum adalah mencari kejelasan pemahaman dari setiap ayat secara tepat, karena Alquran meliputi berbagai masalah tentang sifat-sifat Allah, perbuatan-perbuatan-Nya, ihwal para Nabi, ihwal para pendusta dan bagaimana mereka dihancurkan, perintah-perintah-Nya, larangan-larangan-Nya, surga, dan neraka.
6. Meninggalkan semua hal yang dapat menghalangi pemahaman
Ada beberapa penghalang yang dipasang oleh setan di hati seseorang sehingga ketika membaca Alquran ia tidak dapat memahami makna-maknanya dan tidak dapat menyaksikan berbagai keajaiban rahasianya. Hal-hal yang menghalangi pemahaman itu ada empat, yaitu:
a. Karena seluruh perhatiannya hanya tercurah pada penunaian makhraj hurufnya saja sehingga perenungannya terbatas pada makharijul huruf.
b. Karena taklid pada mazhab yang ia tahu, terpaku padanya, dan fanatik hingga hanya mengikuti apa yang didengar.
c. Karena selalu berbuat dosa, sombong, dan terjangkit penyakit hawa nafsu pada dunia yang diperturutkan hingga hati menjadi gelap dan berkarat.
d. Karena merasa cukup hanya dengan membaca tafsir zahir ayat-ayat Alquran saja dan meyakini bahwa tidak ada makna lain bagi kalimat-kalimat Alquran. Orang yang memiliki perasaan dan keyakinan seperti ini maka akan menafsirkan Alquran dengan pendapatnya sendiri.
7. Takhsis
Takshsis adalah kesadaran orang yang membaca Alquran bahwa dirinyalah yang dituju oleh setiap teks yang di dalam Alquran. Untuk itu, jika orang yang tilawah Alquran membaca ayat perintah atau larangan maka ia memahami bahwa perintah atau larangan itu ditujukan kepadanya. Jika seseorang yang tilawah Alquran membaca kisah orang-orang terdahulu dan para nabi, maka dia pun harus tahu bahwa kisah itu tidak dimaksudkan sebagai bahan cerita semata, tetapi untuk diambil pelajaran dan menjadi bekal yang dia perlukan.
8. Ta'attsur
Ta'attsur maksudnya ikut hanyut dan terbawa. Hati orang yang membaca Alquran hendaklah ikut hanyut dan terbawa dengan beragam perasaan sesuai ayat-ayat yang ia baca. Maka setiap kali ia membaca dan memahami suatu ayat, setiap kali itu pula terdapat perubahan emosi di hatinya entah itu sedih, takut, harap, dan entah yang lainnya.
9. Taraqqi
Taraqqi adalah meningkatkan penghayatan sampai seakan mendengarkan firman itu langsung dari Allah, bukan dari bacaannya sendiri.
10. Tabarri
Tabarri maksudnya apabila membaca ayat janji dan sanjungan kepada orang shaleh maka ia tidak menganggap dirinya termasuk kedalamnya, tetapi melihat orang-orang yang yakin dan shiddiqin di dalamnya, kemudian berharap agar disusulkan Allah kepada mereka.
Sedangkan apabila membaca ayat kecaman dan celaan kepada orang-orang yang bermaksiat dan lalai maka ia menyaksikan dirinya berada disana dan merasakan bahwa dirinya lah yang dimaksudkan oleh ayat tersebut dengan penuh takut dan cemas.
Jadi, udah mengamalkan yang mana? Rasanya belum bisa sampe level itu semua :(
0 komentar:
Post a Comment