Notes From Turkey [Part 2] : Cinema Pink, Bursa, Izmir

Pelican Mall at Avcilar Street

Malam harinya, kami tidak banyak menghabiskan waktu di hotel dan memilih untuk makan malam diluar. Wusshhh… Udara malam ini lebih dingin dibandingkan saat pertamakali saya menginjakan kaki di Istanbul tadi sore. Tour baru akan dimulai besok, tapi sepertinya Pak Abu dan keluarganya tidak ingin melewatkan begitu saja setiap detik di kota ini. Saya pun begitu, jadi saya ikut saja kemana mereka pergi hehe.

Salah satu mall yang tidak jauh dari hotel menjadi tujuan kami malam ini. Butuh waktu lima belas menit saja untuk sampai disana. Kami menyusuri sepanjang Jalan Avcilar dengan berjalan kaki. Angin memukul-mukul wajah semaunya, ini benar-benar lebih dingin dibandingkan udara ketika saya camping di gunung beberapa tahun lalu. Oh ya ada yang unik ketika kami akan menyebrang jalan, tangga penyebrangan dilengkapi dengan lift. Jadi tidak perlu susah-susah naik tangga untuk naik jembatan penyebrangan.

Akhirnya sampai juga di Pelican Mall.

Tidak jauh berbeda dengan mall-mall di Indonesia, tempat seperti ini pasti dipenuhi oleh anak-anak muda. Karna tujuannya untuk makan malam, kami segera menuju lantai 3 dan berputar-putar di food court. Tapi sepertinya agak sulit mencari nasi disini, jadi malam ini hanya makan pizza. Rasanya tidak jauh beda dengan pizza di Indonesia, hanya saja pizza di Indonesia lebih enak menurut saya hehe. Atau mungkin belum terbiasa saja dengan makanan disini.

Setelah makan, sepertinya kurang seru kalau datang kesini hanya untuk makan malam, lalu kembali lagi ke hotel. Tiba-tiba saja mata kami tertuju pada salah satu tempat bertuliskan Cinema Pink. Cinema Pink? Apa itu? Bioskop? Akhirnya kami menghampiri tempat itu dan ternyata benar saja, itu adalah sebuah bioskop. Bang Gerardi memilihkan sebuah film yang berbahasa Inggris, karena tidak mungkin juga ada yang berbahasa Indonesia disini. Tidak menunggu lama, film yang dipilih akan dimulai sepuluh menit lagi. Kami cepat-cepat menuju studio film itu diputar. Tempatnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu penuh penontonnya. Mungkin film action seperti ini, apalagi yang berbahasa Inggris kurang banyak diminati. Kami duduk di barisan ketiga dari atas, siap-siap menikmati film yang sebentar lagi dimulai.

Sepuluh menit, dua puluh menit, Mbak Yanti yang duduk disebelah saya malah sudah tertidur pulas sejak pertama kali film ini dimulai. Saya juga mulai ngantuk.. Tapi tiba-tiba saja ada yang aneh dari bioskop ini. Yang saya tahu, film bisokop itu utuh, maksudnya tidak ada iklan disela-sela film. Nah, film yang sudah diputar sekitar 30 menit itu tiba-tiba berhenti dan muncul semacam teks berjalan yang bertuliskan “Cinema Pink” dengan backsound instrument. Kami kira terjadi kesalahan teknis, tapi ternyata.. Bioskop ini sepertinya menggunakan VCD, jadi harus ganti CD untuk melanjutkan film bagian selanjutnya. Malah beberapa penonton, begitu teks berjalan “Cinema Pink” itu muncul, langsung keluar studio dan ketika kembali lagi mereka membawa makanan ringan. Berarti hal seperti ini sudah biasa terjadi kan? Bukan kesalahan teknis. Rasa ngantuk saya tiba-tiba hilang, sontak kami berlima (kecuali Mbak Yanti karena sedang tertidur pulas) tertawa lepas. Baru pertamakali kami bertemu dengan bioskop semacam ini. Unik dan cukup aneh juga hehe. Apa di seluruh Turki semua bioskop seperti ini? Atau hanya di mall ini saja? Semoga saja hanya kebetulan ya. Entahlah, yang pasti kejadian ini cukup membuat kami tertawa lepas.

****

Hari ini kami akan bertemu dengan rombongan dari Indonesia dan dijemput oleh pihak travel pukul 09.00 pagi. Sambil menunggu, kami mengobrol di loby dengan salah satu mahasiswa Indonesia yang kebetulan sedang studi disini. Katanya, kurang lebih 50 mahasiswa Indonesia yang berangkat bersama dia tahun ini melalui jalur beasiswa. Ternyata cukup banyak pemuda Indonesia yang melanjutkan studi disini ya. Ah.. Semoga suatu saat saya juga mendapat kesempatan melanjutkan S2 disini. Tepat pukul 09.00 seorang wanita berkebangsaan Turki menghampiri kami.
"Selamat pagi! Apa kabar semuanya?"
Senyumnya menyeringai ramah menghiasi parasnya yang cantik. Wah fasih sekali Bahasa Indonesia nya, tapi tetap masih kental dengan logat Turki. Saya sampai terkagum-kagum dengan kefasihannya. Ternyata wanita itu adalah tour guide yang akan menemani tour kami beberapa hari kedepan. Kesan pertama yang baik dan menyenangkan.

Kami langsung meninggalkan hotel dan menunggu rombongan di salah satu restoran. Oh ya ada lagi yang unik ketika di restoran yaitu penjual es krim. Mereka memainkan adonan es krim dan sesekali membuat lawakan untuk menarik pembeli. Caranya memang cukup berhasil, buktinya saya jadi tertarik membeli es krim itu hehe. Harganya pun cukup terjangkau, hanya 2 TL saja.
Taken By Mba Yanti

Bus menjemput pukul 12.00 dan sudah ada rombongan dari Indonesia di dalamnya. Ternyata cukup banyak yang mengikuti tour ini, ada sekitar 20 orang. Semuanya adalah owner travel-travel haji dan umroh di Jakarta. Sepertinya orang-orang tersebut tidak asing lagi bagi Pak Abu dan keluarganya karena mereka sama-sama owner travel, tapi sangat asing bagi saya karna baru pertamakali bertemu. Selama beberapa hari kedepan saya tour bersama rombongan ini. 
"Ini Mbak Tia ya, yang penulis itu?"
Saya cukup kaget karena beberapa orang mengetahui nama saya. Penulis? Do'anya di-aamiin-kan saja oleh saya hehe.

Tour baru saja dimulai. Bus melaju menuju pelabuhan untuk menyebrang laut menggunakan ferry. Hari ini kami meninggalkan Istanbul dan langsung menuju Bursa. Butuh waktu sekitar empat puluh lima menit untuk menyebrang Laut Marmara. Dan hari ini kami hanya menghabiskan waktu seharian di dalam bus karena perjalanan menuju Bursa cukup jauh, baru akan tiba nanti menjelang malam. Begitu kata tour guide kami.

Pemandangan Laut Marmara dari atas kapal ferry sangat luar biasa. Meskipun kami harus kuat menahan cuaca yang semakin hari semakin menurun. Dingin sekali.


Taken By Jessica
Taken By Me


Kami tiba pukul 18.00. Bursa kota yang cukup padat, sama seperti Istanbul. Dipenuhi dengan gedung-gedung pemerintahan, universitas, dan pusat perbelanjaan. Malam ini kami beristirahat di Kervansaray Hotel, lokasinya tepat di pusat Kota Bursa sehingga memudahkan akses kemana saja. Setelah makan malam kami berkeliling sebentar ingin mengetahui suasana Bursa malam hari. Ternyata cukup ramai, banyak pedagang kaki lima yang menjajalkan dagangannya. Dari mulai dompet, topi, baju, sampai makanan-makanan ringan seperti jagung dan kacang-kacangan. Puas mengelilingi Bursa, kami kembali ke hotel untuk istirahat.

Sepertinya Turki memang tidak pernah terlepas dari sejarah, esok harinya kami mengunjungi Green Mosque yang kaya akan peninggalan umat islam dimasa Usmaniyah. Tampak luar, Green Mosque tidak seperti Mesjid. Lebih mirip dengan bangunan berbentuk balok dengan dinding batu-batuan. Kalau malam hari, lampu-lampu bergantian warna menyorot seluruh permukaan dinding Masjid. Seolah dinding Masjid berubah-ubah warna, indah sekali. Puas menikmati keindahan Green Mosque dari dalam, kami mengunjungi Silk Market. Salah satu pusat perbelanjaan di Bursa.


With Nadriye Oguz
Green Mosque Tampak Luar

Sebenarnya belum puas menikmati keindahan Bursa, tapi kami harus melanjutkan tour ke Izmir, kota yang terletak disebelah utara Turki. Izmir adalah kota terbesar ketiga setelah Ankara dan Istanbul. Sehingga banyak pabrik-pabrik besar dan perusahaan-perusahaan ternama di kota ini. Tapi mayoritas penduduk di Izmir adalah muslim modern, jadi jarang sekali melihat wanita yang berhijab disini. Bahkan beberapa masyarakatnya masih meminum alkohol. Berbeda dengan Istanbul yang sangat kental dengan atmosfer islamnya.

Sekitar pukul 15.00 kami tiba di Izmir. Dan.. Subhanallah! Kesan pertama yang saya rasakan ketika menginjakan kaki di Izmir adalah..

    "What a beautiful view! Izmir is a romantic city!"

Pemandangan Izmir sangat romantis, dengan kota disebelah kanan dan lautan luas disebelah kiri. Pemukiman yang berbukit-bukit dan tata kota yang indah, benar-benar memanjakan mata. Menatap ciptaan-Nya yang sungguh luar biasa.
 
View Kota Izmir (Sumber Google)
Kami berhenti sebentar di pelataran laut dan menikmati sore hari disana. Tempat ini cocok sekali untuk jalan-jalan santai bersama keluarga. Saya jadi memiliki keinginan yang tiba-tiba saja terlintas.. Suatu saat nanti kalau sudah menikah, saya ingin sekali kembali ke Izmir bersama suami. Menikmati keindahan alamnya dan menyusuri sejarah-sejarah islam yang pernah ada disini, berdua saja hehe. Ah sudah lupakan soal ini, kembali lagi ke Izmir :)


Pelataran Laut Izmir
Ottoman Clock Tower
Ottoman Clock Tower With Jessica
Ottoman Clock Tower
Kami juga mengunjungi Ottoman Clock Tower. Sekarang tempat ini menjadi icon Kota Izmir dan seperti menjadi alun-alun kota. Banyak wisatawan lokal yang berkunjung kesini sore hari. Alasannya kalau sore hari cuaca tidak terlalu panas dan bisa menikmati matahari terbenam dari laut yang terbentang disebrangnya. Selain itu ada juga seseorang yang menjual jasa foto langsung jadi. Hanya 5 TL saja. Kita bisa berfoto dengan pemandangan Ottoman Clock Tower dan burung-burung yang memenuhi tempat ini.

Puas menikmati Kota Izmir, kami melanjutkan tour menuju Kusadasi City. Tempat untuk istirahat malam ini..

Cinema Pink, Bursa, Izmir.. Everytime has a beautiful moment! Thankyou Allah :")


To be continued... 

10 comments:

  1. Asiknya bs ke Turki, pengalaman yg menyenangkan ya mbak..:) Coba dong di upload foto-foto penampakan cowok Turkinya..#eh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah berkah nge-blog Mba :) Aduuuh aku ga foto cowok2 Turki, wajahnya campuran Asia-Eropa lah hihihi.

      Delete
  2. Replies
    1. Aku juga pingin balik kesana lagi Maaak, belum puas hehe.

      Delete
  3. Subhanallah Tia keren banget :)
    Jadi semakin ingin merasakan liburan ke Turki :D semoga aja diberi kesempatan yaaaa aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, makasih Rifkaaa :) Insyaa Allah bisa kesana, aamiin..

      Delete
  4. Subhanallah Tiaaaa, indahnya Turki, pantes sofi jatuh cinta banget sama negara itu, semua ada di Turki sih, ya sejarah, ya wisata alam, ya kuliner, ahhh pasti Tia seneng banget ya saya klo kesana pasti bingung mengungkapkannya seperti apa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbaaa gak bisa diungkapin pokoknya, pingin banget balik lagi kesana...

      Delete