Beberapa waktu yang lalu aku
menyelesaikan novel Bumi Cinta, buku
yang sudah lama aku beli tapi baru sempat mau membacanya. Bagiku status
novelis nomor satu Indonesia yang diberikan UNDIP sangat layak disandangkan kepada
Kang Abik. Karena hampir setiap novelnya selalu meledak dan tidak jarang
diangkat ke layar lebar. Setiap kalimatnya pun mampu menggugah jiwa dan
menyihir pembaca untuk larut dalam alur ceritanya. Setelah membaca novel Bumi
Cinta aku jatuh cinta dengan sosok Ayyas, pribadi yang luar biasa dalam menjaga
iman dan kehormatannya sebagai seorang muslim. Ah sepertinya aku selalu jatuh
cinta kepada tokoh-tokoh dalam novel Kang Abik. Tapi Ayyas yang paling aku suka
*keukeuh*
Jadi mengapa kisah-kisah dalam
novel Kang Abik selalu menyentuh? Jawabannya adalah Al-Quran. Dalam salah satu
prolog Kang Abik mengatakan, “Memang,
saya ingin menjadikan novel-novel yang saya tulis sebagai wajihah atau sarana
dalam membumikan ayat-ayat suci Al-Quran. Sehingga Al-Quran bisa benar-benar
hidup dan menjadi pedoman hidup yang bisa dipraktikan dalam kehidupan
sehari-hari..”
“..Ayat-ayat cinta misalnya, saya menulis novel itu usai mentadaburi firman Allah dalam QS. Az-Zukhruf (43) : 67 yang berbunyi, ‘Teman-teman akrab (yang berkasih-kasihan) pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.’ Setelah mentadaburi ayat tersebut, lantas saya lahirkan tokoh rekaan yang bernama Fachri. Lewat Fachri saya menyampaikan kepada khalayak, agar mereka berhati-hati kalau membangun cinta di dunia ini. Saya meniupkan ruh QS. Az-Zukhruf kedalam diri Fachri..”
"“..Lalu Bumi Cinta, saya menulis novel itu usai mentadaburi firman Allah dalam QS. Al-Anfal (8) : 45 yang berbunyi, ‘Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.’ Setelah mentadaburi ayat tersebut, lantas saya lahirkan tokoh rekaan yang bernama Ayyas. Dan tidak tanggung-tanggung, Ayyas mengahadapi musuh imannya di belahan bumi yang menuhankan kebebasan. Dan agar memenangi pertarungan musuh-musuh iman itulah, dalam jiwa sosok Ayyas saya tiupkan ruh QS. Al-Anfal diatas."
Fenomena ayat-ayat cinta menginspirasi banyak penulis untuk menulis judul yang serupa. Pokoknya banyak sekali novel sejenis ayat-ayat cinta dan dengan cover buku yang mirip pula saat itu, tapi aku rasa belum ada yang bisa menandingi Kang Abik. Apalagi ketika diangkat ke layar lebar, ayat-ayat cinta berhasil menarik kurang lebih 3,8 juta penonton melampaui film box office Hollywood sekelas Spiderman.
Beberapa karya Kang Abik yang sudah aku baca diantaranya Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Cinta Suci Zahrana, Dalam Mihrab Cinta, Bumi Cinta, dan Api Tauhid. Dari semua novel Kang Abik yang paling aku suka adalah Api Tauhid. Peradaban, sejarah, kisah cinta, semua tertuang didalamnya, kaya akan hikmah dan lagi-lagi membangun jiwa. Satu lagi karya Kang Abik yang ingin sekali aku baca yaitu Pudarnya Pesona Cleopatra. Tapi sulit sekali mencari buku ini sekarang, mungkin sudah tidak cetak. Jadi kalau ada teman-teman yang punya buku ini (e-book nya pun tak apa), aku mau pinjam! Hehe
Di acara Bandung Islamic Book Fair kemarin, aku sempat berfoto dengan Kang Abik walaupun nebeng teman. Tapi tidak sempat ikut talkshow nya karena sedang jadwal kuliah. Tidak apa, bertemu langsung dan megucapkan salam kepada beliau saja aku sudah senang hehe.
Bumi Cinta yang juga membahas filsafat, moral, sedikit sejarah tentang Stalin, namun tetap bertema cinta. Api Tauhid dengan biografi Said Nursi nya namun tetap bertema cinta. Cinta Suci Zahrana dengan perjalanan karir seorang wanita namun tetap bertema cinta. Meski tidak pernah lepas dari tema cinta, Kang Abik selalu memberikan cita rasa yang berbeda pada setiap tulisannya. Pada akhirnya, karya Habiburrahman El Shirazy adalah salah satu karya yang selalu aku tunggu kehadirannya. Semoga Allah selalu memberkahi beliau dan memudahkan segala urusannya.
aku punya mbak bukunya kang abik yang pudarnya pesona cleopatra :D
ReplyDelete