![]() |
Sumber gambar tumblr.com |
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)." (QS. An-Nur : 26)
Ayat diatas sangat tidak asing ditelinga kita. Mendengar ayat tersebut, siapa saja yang belum bertemu dengan jodohnya pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk 'memantaskan diri' demi mendapat pasangan yang baik. Karena jodoh adalah cerminan seperti apa diri kita. Namun, makna 'memantaskan diri' saat ini menjadi begitu sempit. Padahal bagiku, memantaskan diri tak melulu soal jodoh. Karena memantaskan diri artinya suatu usaha memperbaiki diri supaya menjadi pribadi yang Allah sukai.
Dengan begitu 'memantaskan diri' adalah hal yang memang sudah seharusnya dilakukan oleh setiap hamba untuk memperoleh keridhoan-Nya.
Untuk mendapatkan malam seribu bulan, kita juga perlu memantaskan diri supaya Allah jadikan hamba yang layak untuk mendapatkan lailatul qadr. Untuk mendapatkan rezeki yang halal, kita juga perlu memantaskan diri supaya Allah jadikan hamba yang layak untuk mendapatkan rezeki yang halal. Untuk meraih surga, kita juga harus memantaskan diri agar menjadi hamba yang dipilih oleh-Nya untuk masuk kedalam surga. Ah, apalagi tugas kita di dunia ini selain untuk beribadah kepada-Nya?
Dengan begitu 'memantaskan diri' adalah hal yang memang sudah seharusnya dilakukan oleh setiap hamba untuk memperoleh keridhoan-Nya.
Untuk mendapatkan malam seribu bulan, kita juga perlu memantaskan diri supaya Allah jadikan hamba yang layak untuk mendapatkan lailatul qadr. Untuk mendapatkan rezeki yang halal, kita juga perlu memantaskan diri supaya Allah jadikan hamba yang layak untuk mendapatkan rezeki yang halal. Untuk meraih surga, kita juga harus memantaskan diri agar menjadi hamba yang dipilih oleh-Nya untuk masuk kedalam surga. Ah, apalagi tugas kita di dunia ini selain untuk beribadah kepada-Nya?
"Tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat : 56)Kembali lagi soal memantaskan diri, aku sangat setuju jika memantaskan diri tak melulu soal mendapatkan jodoh. Ketika kita sudah berusaha untuk memantaskan diri dalam hal apapun, yakinlah, jodoh akan mengikutinya. Namun kita tak boleh lupa satu hal. Kita tak boleh bersibuk memantaskan diri karna ingin memperoleh sesuatu, tapi memantaskan dirilah karena Allah.
Memantaskan diri agar Allah sayang sama kita :) #selfreminder
ReplyDeleteMakasih udah berkunjung Mak :)
DeleteNice :)
ReplyDeleteMakasih Zahra :)
DeleteAbis baca ini langsung termenung. Iya juga ya Mbak Tia, selama ini makna memantaskan diri jadi begitu sempit. Banyak muslimah berlomba-lomba memperbaiki diri dengan tujuan nanti mendapatkan jodoh terbaik, namun lupa meluruskan niat untuk memperbaiki diri karena Allah.
ReplyDeleteSemoga kita bisa selalu lurusin niat ya :)
Delete