Belajar Gak Bisa Instan


Pak suami selalu tiba-tiba nembak istrinya dengan pertanyaan-pertanyaan out of the box. Tapi sebelum melontarkan pertanyaan, dia selalu cerita dulu panjang lebar.

"Ternyata Awwam itu paman sekaligus kakak iparnya Nabi Muhammad. Awwam nikah sama bibinya Nabi, Shafiyyah binti Abdul Muthalib. Awwam itu anaknya Khuwailid. Sayyidah Khadijah istri Nabi juga anaknya Khuwailid. Berarti, Awwam dan Khadijah saudara se-ayah. Jadi Zubair bin Awwam itu siapanya Nabi?"

Saya mencerna agak lama. Ya Allah suami saya ngomong apa, otak saya belum sampe.

"Zubair bin Awwam itu keponakan sekaligus sepupu Nabi."

Kalo ditanya tentang sirah, otak saya mendadak pentium 4, lama bener. Tapi kalau ditanya publik figur, Oki Setiana Dewi misalnya, pasti saya langsung bisa menjelaskan.

Beliau seorang muslimah, pemain film KCB, menulis beberapa buku seperti Melukis Pelangi dan Cahaya diatas Cahaya. Punya dua anak perempuan yaitu Maryam dan Khadijah. Punya satu anak laki-laki yaitu Ibrahim. Punya dua adik perempuan yaitu dr. Shindy dan Ria Ricis. Punya rumah penghafal Al-Quran yaitu Maskanul Huffazh. Dan masih banyak lagi yg bisa saya jelaskan.

Saya mengetik ini tanpa browsing dulu di google. Saya bisa hapal sedetail itu sampe anaknya, adiknya, karyanya, dan bisnisnya.

Kenapa saya hapal? Karena saya mengikutinya di sosial media, membaca beberapa karyanya, sering mendengar apa-apa yang berhubungan dengan Oki Setiana Dewi secara sengaja ataupun tidak.

Pingin gak belajar biografi para sahabat semudah kita hapal profil publik figur? Pingin. Tapi apakah bisa? Mungkin aja. Caranya, sama seperti gimana kita bisa hapal profil publik figur, ditambah rajin baca buku, rajin denger kajian sirah, berkumpul dengan orang2 yang suka sirah, dan berguru sama ahlinya pastinya. Tambahannya banyak bener ya.

Makanya saya miris melihat fenomena sekarang. Pesantren gak pernah, baca buku gak suka, tapi pada berani banget bicara soal hukum-hukum agama. Modal baca postingan di sosial media.

Lah lah lah kita sukanya yang instan-instan, belajarnya cepat, langsung paham. Yo ndak iso begitu ~Bu Tedjo 

0 komentar:

Post a Comment