Catatan Workshop Bersama Asma Nadia

Foto bersama usai acara

Sudah lama aku menginginkan pertemuan dengan Asma Nadia dan belajar langsung darinya. Sebenarnya dalam beberapa kesempatan Asma nadia pernah hadir di Bandung untuk mengisi seminar atau workshop, tapi karena belum jodoh ya tidak bertemu. Pada akhirnya aku melihat poster dari facebook Asma Nadia tanpa berniat untuk langsung mendaftar, masih ragu antara ikut atau tidak. Sejurus kemudian, adik tingkat membroadcast event tersebut dan menawariku untuk ikut. Aku langsung mencari partner (dua orang lagi) supaya investasinya lebih hemat, tapi H-2 belum ada yang konfirmasi juga. Itu artinya aku harus berinvestasi lebih untuk mengikuti workshop ini. Baiklah ini tidak akan sebanding dengan ilmu yang akan aku dapatkan nantinya, begitu pikirku. Karena keinginan yang kuat untuk belajar langsung dari Asma Nadia, tidak ku sangka ternyata ada yang mau mengganti uang investasi yang aku keluarkan. Alhamdulillah, terimakasih semoga Allah membalas kebaikanmu.


Ballroom hotel sudah penuh tiga per empatnya, sepertinya aku berangkat terlalu siang sehingga mendapat kursi dibarisan kedua dari belakang. Aku tidak mengenal samasekali orang-orang disebelah kanan dan kiri, akhirnya aku memulai untuk menyapa keduanya. Yang sebelah kanan namanya Qanita, siswa SMP yang datang bersama ayahnya. Disebelah kiri namanya Sheila, mahasiswi yang juga sedang bekerja. Setelah ngobrol panjang lebar, ternyata Teh Sheila adalah teman satu kampus tetanggaku di rumah. Ah dunia ini sempit sekali ya.

Acara dimulai dengan kehadiran Nadhira Arini, penulis novel "Ketika Dhira Jatuh Cinta" yang juga anak dari founder Komunitas Sukses Mulia yaitu Jamil Azzaini. Dengan gaya khasnya, Kak Dhira menceritakan pengalamannya selama di Germany kurang lebih 2 tahun. Bermula dari menuliskan pengalaman di blog, salah satu penerbit menawariya untuk menerbitkan buku yang berisi pengalamannya tersebut. Keren ya! Acara ini juga dimeriahkan oleh Febrianti Almeera (Founder Komunitas Great Muslimah) dan Kang Abay (Motivasinger).

Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Speechless ketika pertamakali melihat Bunda Asma Nadia secara langsung, one of my dream come true. Berbalut rok putih, kemeja merah, kerudung motif bunga, dan ransel slim yang dibawanya, siapapun akan langsung mengenal wanita tersebut meski dari jarak beberapa meter sekalipun. Apa yang dipakainya khas sekali. Bunda langsung menyapa kami semua setelah dipersilahkan oleh MC. I'm ready to seize the day, to catch anything what you throw!

Bunda Asma ketika menyampaikan materi workshop
Bunda Asma ketika menandatangani buku
Bunda Asma ketika peserta mengajak foto bersama. Ramah banget deh.
Sedikit materi yang berhasil aku catat selama workshop berlangsung, aku lebih banyak terpaku memperhatikan Bunda yang sangat interaktif dalam menyampaikan.

---------- NOTES ----------

BEHIND EVERY BOOK
1. Buku bukan sekedar ide bagus
2. Berawal dari keresahan
3. Buku sebagai kebutuhan bukan bacaan/hiburan waktu luang
4. Media kita berbagi dan berbicara

BUNDA ASMA SAID
1. Menulis dari pengalaman adalah menulis yang paling mudah
2. Diluar kita banyak ide berkeliaran, jangan beralasan tidak ada ide
3. Jangan jadi penulsi jaim
4. Tidak ada orang yang malas, yang ada orang yang tidak punya motivasi
5. Banyak membaca dan diskusi, insya Allah membuka kebuntuan
6. Jangan menulis karena mood, kita yang harus atur mood
7. Perhatikan "sosok" buku best seller

DOSA PENULIS PEMULA
1. Judul
2. Opening tidak menarik
3. Fokus
4. Bertele-tele
5. Konflik tidak menarik
6. Pesan verbal
7. Ending tidak menarik

KELUAR NEGERI GRATIS SEBAGAI PENULIS
1. Artis/Writer in residence
2. Mengisi workshop/seminar kepenulisan
3. Book festival/event lain

MENEMBUS PH
1. Judul dan best seller
2. Bangun reputasi (personal branding)
3. Kuatkan sosmed
4. Jangan karena uang
5. Kawal hasil adaptasi karyamu
6. Lihat reputasi PH

---------- END NOTES ----------

"Menulis adalah sebuah proyek kebaikan, yang semoga usia kita tetap abadi meski sudah meninggal nanti. Jangan pernah puas, rendah hati adalah kunci sukses seorang penulis. Apapun yang kita lakukan niatkan karena-Nya." (Asma Nadia)

Lima puluh buku di usianya yang sudah beranjak 43 tahun adalah prestasi yang sangat luar biasa bagiku. Aku yakin, siapapun yang hadir saat itu sangat tidak menyesal telah mengeluarkan investasi cukup besar. Memang benar, ilmu tidak bisa dibayar dengan apapun.

Terimakasih Bunda atas ilmu dan nasehat yang sangat luar biasa. No Excuse. Satu buku sebelum mati. Bisa!
Aku dan Bunda Asma

Jadi waktu workshop gak sengaja ketemu sang pemilik ijaah.com (salah satu blog yang punya prestasi keren menurutku) yang selama ini hanya komunikasi via sosial media. Udah beberapa kali ngerencanain buat ketemu tapi selalu batal, sekalinya gak direncanain malah ketemu disini ya. Thanks Zahra, nice to meet you :)

Oleh-oleh workshop

1 comment:

  1. Subhanallah...keren.
    barakallah.. semoga semakin berkah teh Tia. ^_^

    Nadhira ya..^_^
    subhanallah jadi juga ternyata ya buku yg diceritakan di mushala.
    masyaa Allah..
    jadi inget beliau pas karantina .hhe
    semoga teh Tia bisa buat buku yang membawa berkah dan jadi amal jariyah yah.aamiin

    ReplyDelete