Pasukan Angkuh

Rudal memang membuat gedung-gedung hancur seketika
Tapi tidak pada harapan
Tidak lenyap, bahkan tidak akan pernah mati

Ada sengenggam harapan menggantung di langit
Memanggil-manggil nama mereka
Syuhada... Syuhada...

Ketika asap dan peluru berterbangan
Hilir mudik diatas atap-atap
Bak kapas ditiup angin
Pertempuran itu tepat di depan mata
Senapan, peluru, bulldozer, api, darah

Sayang, mereka bukan sedang menonton film

Anak-anak tak berdosa itu menjadi pemeran utamanya
Menangis, menjerit
Namun siapa peduli?

Kalian tetap berjalan untuk mencari mangsa selanjutnya
Kalian hancurkan harapan bak puing-puing bangunan

Duhai, pasukan-pasukan berlangkah angkuh

Penggenggam senjata nan mahal tak ternilai
Dimana letak hatimu?
Apa kau letakan hati itu di balik dinding tak tertembus?
Apa kau lupa,
kalau kau seorang manusia?
Entah, mungkin tak pantas lagi disebut manusia

Duhai, yang kau hilangkan nyawanya pada tubuh kecil tak berdosa
Lakukan itu sesuka hatimu, sepuas nafsumu
Kami tidak akan pernah takut
Karna Tuhan telah janjikan dalam kitab-Nya

Yang haq akan menang
Yang bathil akan bertekuk lutut

Episode hidup ini memang mengerikan
Tapi yakinlah, cinta-Nya tanpa jeda
Yakinlah, kau tak pernah sendiri
Ada yang menjagamu
Dialah sebaik-baik penjaga

Ya Rabbi... Ya Aziz... Ya Ghofur...
Lindungi saudaraku
Teguhkan, kuatkan
Hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan

 
Untukmu,
Saudaraku di tanah Palestina

Dariku,
yang belum mampu berbuat apa-apa

Tia Yusnita
Gegerkalong, Jum'at/11 Juli 2014 Pukul 12.01

0 komentar:

Post a Comment