Judul : Ayat-Ayat Cinta 2
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika Penerbit (PT Pustaka Abdi Bangsa)
ISBN : 978-602-0822-15-0
Tebal Buku : 698 Halaman
Diawali dengan setting Kota Edinburgh menjelang
musim semi. Fahri tinggal bersama Paman Hulusi, seorang laki-laki
berkebangsaan Turki yang pernah ditolongnya. Ia tinggal di kawasan Stoneyhill
Grove, sebuah komplek yang hanya terdiri dari beberapa rumah saja. Disana Fahri
hidup bertetangga dengan orang-orang yang berbeda akidah dan latar belakang.
Kehidupan Fahri ditengah pragmatisnya Eropa sungguh tidak mudah.
Fahri melalui hari-hari di Edinburgh tanpa Aisha. Dalam Ayat-Ayat
Cinta 2 diceritakan bahwa Aisha menghilang sesaat setelah kepergiannya ke
Palestina bersama Alicia, seorang wartawan yang juga sahabatnya. Bulan Januari
2008 Fahri mendapat kabar bahwa Alicia ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi
yang sangat mengenaskan. Hal itu lantas membuat Fahri beranggapan bahwa
istrinya mungkin saja memiliki nasib yang sama. Ia hanya bisa menyerahkan
segala sesuatunya kepada Allah dan terus mendo'akan Aisha.
Kehidupan Fahri di Stoneyhill Grove penuh dengan 'kejutan' yang
tidak jarang menguji keimanannya sebagai seorang muslim. Pertama, Nenek
Catarina. Seorang wanita Yahudi paruh baya yang hidup seorang diri. Awalnya
Nenek Catarina tidak menyukai Fahri karena sempat terpengaruh oleh orang-orang
di Sinagog yang menganggap Fahri adalah amalek. Seiring berjalannya waktu,
kebaikan-kebaikan yang dilakukan Fahri membuat Nenek Catarina menjadi begitu
menyayanginya. Bahkan di akhir hidupnya, Nenek Catarina masih menyebut-nyebut
nama Fahri. Kedua, Nona Janet, Keira, dan Jason. Keluarga broken home ini
hilir mudik masuk kedalam kehidupan Fahri. Keira begitu benci terhadap muslim
semenjak peristiwa kematian Ayahnya. Begitupun dengan Jason, adik Keira yang
ikut-ikutan membenci Fahri. Keira berkali-kali melampiaskan kebenciannya
kepada Fahri -karena ia seorang Muslim- melalui corat-coret di kaca mobilnya
dan hinaan yang tidak pantas. Tapi itu semua tidak membuat Fahri gentar, Fahri
tetap berlaku ramah terhadap tetangganya itu. Justeru hinaan yang
ditujukan kepadanya menjadi cambukan bagi Fahri untuk menunjukan wajah
keindahan Islam. Bahkan Fahri mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk
membantu Keira dan Jason dalam meraih cita-cita mereka. Keira diberi pelatih
biola terkemuka sekelas Madam Varenka dan Jason dibiayai untuk melanjutkan
sekolah sepak bola.
Disisi lain, Fahri juga menyelamatkan hidup seorang pengemis
bercadar dan berwajah buruk bernama Sabina. Sabina yang tidak jelas asal
usulnya masuk dalam kehidupan Fahri lalu tinggal bersamanya di Stoneyhill
Grove. Sabina banyak menyimpan rahasia dan teka-teki dalam kehidupan Fahri dan
Paman Hulusi. Fahri juga menolong Misbah, sahabatnya ketika di Mesir dahulu
yang tidak sengaja bertemu di Edinburgh. Bahkan Fahri membantu membiayai studi
Misbah hingga selesai.
Sementara itu, dalam dunia bisnis bisa dibilang Fahri memiliki
prestasi yang gemilang. Bisnis milik keluarga Aisha itu semakin maju ditangan
Fahri. Butik dan supermarketnya selalu menghasilkan keuntungan, bahkan usahanya
itu terus berkembang dengan menambah cabang di beberapa kota.
Apalagi dalam dunia akademik sudah tidak diragukan lagi, Fahri
menyelesaikan S1 dan S2 di Al Azhar University of Cairo dan
S3 di Freiburg University of Jerman. Pakar Filologi dan Studi
Islam ini mengisi hari-harinya sebagai pengajar di University
of Edinburgh, menulis jurnal di beberapa situs internasional, dan
mengajar Al-Quran dan Ilmu Qiroat di Mesjid Edinburgh dan London. Pernah juga
berkesempatan untuk menjadi pembicara di dua acara debat kelas internasional.
Debat yang pertama, Fahri menjelaskan tentang konsep amalek dan mengangkat isu
Palestina dan Israel. Debat yang kedua, Fahri menjelaskan tentang konsep agama
yang sangat jelas dan gamblang.
Lalu bagaimana dengan kisah cinta Fahri? Ternyata kisah cintanya
tidak semulus bisnis dan prestasi akademiknya. Fahri merasakan kesedihan dan
kerinduan yang mendalam tanpa Aisha disisnya. Berbagai cara telah ditempuh
untuk menemukan Aisha, namun tak kunjung memperoleh kabar baik. Sepanjang
perjalanan pencarian dan kerinduannya terhadap Aisha, tak jarang Fahri mendapatkan
tawaran untuk menikah kembali. Syaikh Utsman -gurunya ketika di Mesir- pernah
memintanya menikahi cucunya, namun karena satu dan lain hal Fahri tidak jadi
menikah dengan cucu Syaikh Utsman. Lalu Tuan Taher menginginkan anak
perempuannya, Heba, menikah dengan Fahri. Begitu juga keluarga besar Aisha yang
mendesak Fahri untuk segera menikah lagi. Tahun berganti tahun Fahri mencoba
untuk mengikhlaskan Aisha. Hingga akhirnya Fahri menikah dengan Hulya, sepupu
Aisha. Tidak mudah menggeser posisi Aisha dihati Fahri awalnya, namun
kesungguhan Hulya membuat Fahri bisa mencintai Hulya bahkan memiliki anak
darinya.
Sampai pada empat bab terakhir, banyak pertanyaan yang memenuhi
isi kepala saya. Pertama, mengapa tokoh Aisha tidak muncul juga? Bagaimana
dengan nasibnya setelah hilang di Palestina? Padahal di Ayat-Ayat Cinta 1 Aisha
adalah tokoh paling central selain Fahri dan Maria. Apakah
akan ada Ayat-Ayat Cinta 3 untuk menceritakan Aisha? Kedua, bagaimana
respon Keira dan Nona Janet ketika mengetahui orang dermawan yang membantunya
selama ini adalah Fahri, tetangga Muslim yang amat dibencinya itu? Ketiga,
siapa sebenarnya Sabina? Mengapa dari awal Sabina selalu menyembunyikan
identitasnya? Pada akhirnya, setelah selesai membaca novel Ayat-Ayat Cinta 2,
saya mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan yang sempat memenuhi isi kepala
saya.
--
Sudut Pandang dan Setting Tempat
Kalau sebelumnya di Ayat-Ayat Cinta 1 menggunakan sudut pandang orang pertama, di Ayat-Ayat Cinta 2, Kang Abik menggunakan sudut pandang orang ketiga. Sementara, untuk setting tempat Ayat-Ayat Cinta 2 sebagian besar adalah di Kota Edinburgh. Menurut saya, penggambaran Edinburgh belum cukup mewakili keindahan kota tersebut. Namun saya cukup bisa membayangkan dan merasakan bagaimana wajah Birtania Raya itu.
--
Sudut Pandang dan Setting Tempat
Kalau sebelumnya di Ayat-Ayat Cinta 1 menggunakan sudut pandang orang pertama, di Ayat-Ayat Cinta 2, Kang Abik menggunakan sudut pandang orang ketiga. Sementara, untuk setting tempat Ayat-Ayat Cinta 2 sebagian besar adalah di Kota Edinburgh. Menurut saya, penggambaran Edinburgh belum cukup mewakili keindahan kota tersebut. Namun saya cukup bisa membayangkan dan merasakan bagaimana wajah Birtania Raya itu.
--
Hikmah dan pelajaran yang saya dapatkan setelah membaca Ayat-Ayat
Cinta 2 adalah :
1 | Berlaku baik kepada setiap orang, tidak memandang apa
agamanya, bagaimana latar belakangnya, dan seperti apa kita diperlakukan
Fahri benar-benar menunjukan wajah Islam yang penuh dengan
keindahan dan kedamaian, mengajarkan tentang bagimana seharusnya seorang muslim
bersikap. Salah satunya tercermin dalam bagian berikut:
Jason memasang muka tidak suka, bibirnya memberikan isyarat pada Fahri tanpa suara: Fuck you! Fahri kaget. Ia tetap membalas dengan senyum dan beristighfar didalam hati."Hoca terlalu sabar!""Sudahlah, Paman, kebencian jangan kita balas dengan kebencian. Ayo masuk, siapkan teh panas dan sarapan, sementara saya ngeprint kerjaan saya."(AAC2 Hlm. 34)
Sebuah keshabaran yang jarang dimiliki oleh manusia masa kini.
Penghinaan seperti itu wajar saja jika membuatnya marah, tapi itu tidak
dilakukan oleh Fahri. Dalam bagian yang lain:
"Nenek Catarina sejak siang belum makan. Perutnya sampai sakit. Ia tidak bisa keluar ke minimarket karena kakinya sakit. Kita berarti membiarkan tetangga kita perutnya sakit karena lapar, sementara kita tidur kenyang. Itu sebuah dosa sosial. Nabi Muhammad saw sangat tidak menyukainya." (AAC2 Hlm. 137)
Walaupun Nenek Catarina seorang Yahudi, namun Fahri masih sudi
menolongnya. Bagaimana dengan kita? Fahri adalah Ahlul Quran, ruh Quran
mengeram dalam dada dan jiwanya, selain kuat hafalan dan paham maknanya, ia
benar-benar mengamalkan isi Quran dan hadis dalam kehidupan sehari-hari.
2 | Sesibuk apapun urusan kita di dunia, jangan pernah lalaikan
kewajiban kita kepada Allah
Fahri tidak pernah lepas berdzikir, murojaah hafalan Quran, sholat
berjamaah di Mesjid, sholat tahajud, dan amalan kebaikan lain.
Meski disibukan dengan segudang aktivitas seperti mengajar di kampus, mengurus
bisnis, mengisi kajian, menulis jurnal, membantu menyelesaikan persoalan orang
lain, Fahri tetap istiqomah dalam beribadah. Ah, saya benar-benar
tertampar oleh akhlak Fahri ini. Saya masih suka beralasan. Seharusnya saya
yakin kalau kita mendahulukan urusan Allah, urusan akhirat, dunia pasti akan
mengikuti.
3 | Muslim itu harus kaya
Seperti yang Fahri lakukan untuk menolong tetangganya dalam bagian
berikut ini:
Ya, tiga puluh lima ribu poundsterling itu tidak sedikit. Ia tidak mengharap apa-apa dari yang ia keluarkan. Ia tidak mengharap pujian. Ia tidak mengharap Keira dan keluarganya simpati dan suka padanya. Bukan hal remeh-temeh seperti itu yang ia harapkan. Ia hanya mengharapkan bahwa Allah kelak tersenyum padanya. Itu saja. (AAC2 Hlm. 246)
Darisini kita belajar sebuah keyakinan, tidak akan berkurang harta
sebab membantu orang lain. Selama yang kita harapkan hanya keridhoan-Nya.
Muslim itu harus kaya; kaya hati dan kaya harta. Harta memang bukan
segalanya, tapi harta yang dinafkahkan di jalan Allah akan membuka pintu
keberkahan.
4 | Tentang investasi akhirat
Salah satu hikmah yang terselip menurut saya adalah tentang
bagaimana kita setelah meninggal. Jejak apa yang telah kita ukir
semasa hidup? Aisha -setelah dianggap telah tiada- meninggalkan kebaikan yang
luar biasa, keindahan akhlaknya selalu terkenang oleh Fahri dan orang-orang
disekitarnya. Bahkan Fahri berkali-kali berharap apa yang dilakukannya bisa
menjadi amal kebaikan untuk Aisha. Apa yang kita lakukan didunia semata-mata
hanyalah untuk investasi di akhirat kelak. Kenikmatan di dunia hanya titipan
yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.
5 | Ilmu fiqih dan masalah kontemporer
Ayat-Ayat Cinta 2 dibumbui oleh ilmu fiqih dan masalah
kontemporer yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
saja tentang bagaimana hukum memperlakukan tetangga muslim dan non-muslim, bagaimana
pandangan menggunakan alat musik, dan bagaimana hukum operasi plastik dan
pita suara di zaman berteknologi canggih seperti sekarang. Semuanya
dijawab dengan pendekatan yang baik dan dalil yang menyertai.
6 | Pentingnya mempelajari sejarah
Tidak seperti Api Tauhid yang mengulas sejarah di
seluruh bagian ceritanya, Kang Abik selalu menanamkan pentingnya mempelajari
sejarah agar kita bisa mengambil hikmah dan memperbaiki masa depan. Salah
satu cuplikan sejarah yang dikemas menarik seperti bagian ini:
"Sejarahnya teh Twinings bisa bertahan ratusan tahun itu yang luar biasa. Setiap kali saya menyeruput teh ini, jujur saya belajar bagaimana sebuah merek bisa bertahan selama ini. Imperium Bani Umayyah di Damaskus saja hanya bertahan 90 tahun, Bah. Ini imperium Teh Twinings dari tahun 1706 sampai sekarang masih bertahan. Kini Twinings telah memiliki cabang pemasaran di lebih dari 100 negara. Twinings ini sedikit dari perusahaan kelas dunia yang bertahan ratusan tahun. Begitu, Bah." (AAC2 Hal. 161)
7 | Romantisme suami istri yang saling mencintai karena Allah
Romantisme kehidupan suami istri dikemas sangat apik oleh sentuhan
tangan Kang Abik. Bagaimana seharusnya seorang suami memperlakukan
istri, atau sebaliknya. Semuanya tidak luput untuk beribadah kepada
Allah.
8 | Apresiasi pemerintah untuk orang-orang pintar
Kang Abik memberikan sebuah fakta tentang bagaimana
pemerintah menempatkan orang-orang pintar di Negerinya sendiri. Hal tersebut
tersirat dalam bagian berikut:
"Jujur saya katakan, negara kita Indonesia tercinta adalah negara yang belum jadi. Al Mukarram Gus Mus menyebutnya sebagai 'Negeri Haha Hihi'. Di youtube bisa kau lihat puisi Gus Mus berjudul ' Negara Haha Hihi' itu. Saya khawatir Indonesia belum bisa menghargai cendekiawan muda terkemuka yang disini sangat diperhitungkan sepertimu. kau tahu kan, aku dulu pulang dengan membawa gelar doktor ushul fiqh dari Cairo University. Pulang ke Indonesia, aku harus memulai hidup dengan menjadi tukang ketik di kampus tempatku mengajar sekarang. Serius, tukang ketik bagian kemahasiswaan. Padahal aku punya SK sebagai pengajar pascasarjana. Tapi aku tidak diberi meja dan kursi sebagai dosen, dan tidak diberi jam mengajar di pasca sarjana. Setelah lama melakukan perjuangan keras, barulah aku mendapatkan hak-hakku. Perjuangan itu mau tak mau disertai setengah mengemis. Pada saat yang sama, aku ditawari mengajar di Brunei dengan segala fasilitasnya. kalau aku tidak mengingat punya amanah tanah wakaf almarhum ayah istri, mungkin aku memilih mengajar di Brunei. Bukan hanya aku yang mengalami hal seperti itu. Yang lebih tragis banyak..." (AAC Hlm. 529)
--
Saya sangat setuju dengan apa yang diungkapkan oleh Wakil Ketua
Umum MUI dalam cover Ayat-Ayat Cinta 2, bahwa ini bukan sekedar novel tapi
sebuah cita-cita dan pemikiran besar. Sebagai pembaca dan penikmat karya Kang
Abik saya ingin menyampaikan sedikit harapan dan saran. Pertama, menurut saya
ada beberapa bagian cerita yang terkesan terburu-buru. Kedua, saya menantikan
sesuatu yang berkaitan dengan Maria, yang menjadi tokoh cukup central dalam
Ayat-Ayat Cinta 1. Dalam Ayat-Ayat Cinta 2 Maria hanya menjadi bumbu pelengkap
di bab pertama. Ketiga, saya masih mencari sosok nyata seorang Fahri Abdullah
yang memiliki akhlak almost perfect sebagai manusia. Saya
masih saja bertanya, 'Adakah orang seperti Fahri di zaman seperti sekarang
ini?' Meskipun Kang Abik pernah mengatakan kalau ada banyak yang mirip
bahkan lebih baik dari Fahri di dunia ini.
Pada akhirnya, salam hormat dan apresiasi saya untuk Kang Abik
atas karya-karya pembangun jiwa. Saya ingin menutup tulisan ini dengan sebuah
kalimat yang pernah dikatakan oleh Nouman Ali Khan, yang menurut saya mewakili
segelintir pesan dalam Ayat-Ayat Cinta 2.
"Islam is not about we're
better than you. Islam is about, let us show you something, that is better for
you."
Sampai sekarang saya juga masih bertanya-tanya, ada ya manusia se-sempurna Fahri? Novel Kang Abik ini selalu bagus dan menyadarkan. Btw, saya belum namatin novelnya loh Mbak, habis tebel banget sih hehe.
ReplyDeleteKayaknya hampir setiap pembaca punya pertanyaan sama dgn sosok Fahri ya. Semangat nyelesain novelnya Mbak :D
DeleteKata temenku novelnya tuebel banget ya Mbak. Pengen baca. Mbak Tia ngeresensinya komplit sekali. Thanks yaaa, aku jadi tau nih novel bercerita tentang apa.
ReplyDeleteIya lumayan Sof 698 halaman. Seru kok jadi meskipun tebel gak kerasa bacanya :)
Deletewaduhhh udah keluar seri keduanya, ini suamiku mesti langsung beli nih, nanti mau baca ah
ReplyDeleteIya Mbak udah dari beberapa bulan lalu terbitnya :)
DeleteTerlalu muluk kalau ada Fahri seperti itu di dunia ini. Xixixi
ReplyDeleteIya juga Mak, tapi kata Kang Abik beneran ada. Cuma mungkin kita belum pernah nemu aja ya hihi.
Deletembaaa Tiaaa, aq belom baca nih yg kedua, jd makin penasaran baca novelnya :)
ReplyDeleteAyo baca Mbak Desi, seru loh :) Seru karena kita dapet pelajaran yang keren banget dari novel ini
Delete@tia yusnita
DeleteAaamiinnn, semoga cepet masuk kelayar lebar ya? Semoga2 tahun depan.😊😊😊😊
Jadi penasaran kalau difilmkan akan seperti apa ya teh? hehe atau sudah ada filmnya? hihi
ReplyDeleteIya sama penasaran Sep :D Belum ada, semoga nanti di film kan kayak AAC1 ya
DeleteAyat ayat cinta 2 lebih mengambarkan Detil tentang banyak pemikiran Fahri, dan bagaimana sifat-sifat muslim yang seharusnya. Benar kata ketua MUI, ini bukan hanya sebuah novel tetapi sebuah pemikiran kedepan bangsa indonesia kedepan. Ga hanya cukup di baca sekali tetapi berulang ulang kali agar lebih memahami apa saja yang ingin di sampai kang Kang Abik dlm novel ini. Semoga banyak orng yg terinspirasi dgn membaca novel ini. "(Islam bukan kita lebih baik dari mereka ttpi islam adalah menunjukkan sesuatu yg lebih baik dari mereka, bahwa islam adalah sebuah keindahan)
ReplyDeleteAyat ayat cinta 2 lebih mengambarkan Detil tentang banyak pemikiran Fahri, dan bagaimana sifat-sifat muslim yang seharusnya. Benar kata ketua MUI, ini bukan hanya sebuah novel tetapi sebuah pemikiran kedepan bangsa indonesia kedepan. Ga hanya cukup di baca sekali tetapi berulang ulang kali agar lebih memahami apa saja yang ingin di sampai kang Kang Abik dlm novel ini. Semoga banyak orng yg terinspirasi dgn membaca novel ini. "(Islam bukan kita lebih baik dari mereka ttpi islam adalah menunjukkan sesuatu yg lebih baik dari mereka, bahwa islam adalah sebuah keindahan)
ReplyDeleteMaaf apa ada link download ebook format pdf nya nggak??
ReplyDelete