Al-Quran: Penyembuh Terbaik


Waktu adalah jawaban terbaik untuk setiap persoalan. Waktu adalah sebaik-baik penyembuh untuk setiap hati yang patah. Aku sering mendengar orang-orang berkata: semuanya perlu waktu. Ia seperti menjadi jawaban atas segala kekecewaan. Dan aku meyakini begitu saja.


Beberapa waktu lalu, aku mendapatkan pelajaran dari kisah sahabatku. Ia benar-benar terpuruk oleh masalah yang sedang menimpanya. Berharap, seiring berjalannya waktu semua akan kembali seperti semula. Tapi menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, tidak ada tanda-tanda akan sembuh dari kekecewaan itu. Lalu aku perhatikan, ternyata waktu tidak bisa dijadikan sebuah alasan: semuanya perlu waktu. Ia punya ukuran, lama atau singkat, tentukan itu. Kita tak bisa berlama-lama tenggelam dalam kekecewaan. 

Bagaimanakah kita bisa lupa dengan janji ini? Kalau penyembuh terbaik bukanlah waktu, tapi ayat Allah swt. 

"Dan telah Kami turunkan dari Al-Quran sesuatu yang menjadi syifa' (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Sementara bagi orang-orang yang zalim, ia hanyalah menambah kerugian." (QS. Al-Isra' [17]: 82)
Ada kata syifa' disana yang berarti obat. Kata syifa' disebut sebanyak 4 kali dalam Al-Quran, yaitu dalam surat Yunus (10) : 57, An Nahl (16) : 69, Al Israa (17) : 82, dan Fushshilat (41) : 44. 

Terlepas dari perbedaan pendapat ulama tentang makna syifa' yaitu ada yang mengatakan Al-Quran hanya syifa' untuk penyakit hati, sementara yang lain mengatakan juga syifa' untuk jasmani, menurutku Al-Quran tetaplah the best self healing. Kita hanya perlu lebih memahami dan menghayati ayat-Nya. Kalau sudah meyakini itu, kita tidak lagi menjadikan waktu sebagai alasan penyembuhan. Jawaban dari setiap persoalan adalah kembali pada-Nya. Tidak ada cara lain.

Aku teringat sebuah penelitian yang dilakukan Lembaga Ilmu Kedokteran Islam di Amerika. Ayat Al-Quran diperdengarkan kepada seluruh pasien. Sampel yang diambil dari kaum muslim arab maupun non-arab, yang berbahasa arab maupun tidak, dan yang non-muslim sekalipun. Hasilnya sangat menakjubkan, sekitar 97% pasien menjadi lebih tenang akibat pengaruh bacaan Al-Quran. Jaringan dan organ sarafnya yang sebelumnya sangat tegang, menjadi mengendor.

Waktu juga bukan jawaban atas kisah Nabi Ibrahim 'alaihissalaam yang lama menantikan keturunan, tapi keyakinan dan do'a pada Allah swt yang menyembuhkan. Hingga akhirnya Nabi Ismail 'alaihissalaam dilahirkan ke dunia. Berabad-abad pun kita tidak bisa sembuh dari rasa sakit dan kecewa kalau kita tidak bisa menerima dengan pemahaman yang baik. Kendalikan waktu, atau kita yang akan dikendalikan oleh waktu.

Waktu bukan penyembuh, ia hanya membantu mengurangi rasa sakit. Because, The best self healing is not the time, but the word of Allah.

4 comments:

  1. Mukjizat adalah yang terbaik, seperti itu pula Al-Quran. :)

    ReplyDelete
  2. Oh my dear Mbak Tia, benar sekali apa yang dituliskan di atas. Pemahaman agama yang baik bisa menjadikan seseorang lebih bijak dalam menyelesaikan masalah. Aku juga seneng dengerin Al Quran, yang paling menenangkan itu menurutku bacaan Syaikh Mishari Rasyid sama Syaikh Naseer Al Qatami. Saad Al Ghamidi juga menyentuh bacaannya, tapi aku nggak punya banyak.

    ReplyDelete
  3. Maa syaa Allaah.. Kutipan posternya boleh saya share kak?

    ReplyDelete