Duka di Penghujung Ramadhan 1442 H


Masya Allah, kita sudah sampai di penghujung bulan Ramadhan. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah swt dan amal ibadah kita kedepannya diluar bulan Ramadhan menjadi lebih baik lagi.

Di penghujung bulan Ramadhan ini, suka dan suka menyelimuti umat muslim di Indonesia dan di seluruh dunia. Suka karena kita telah menempa diri selama 30 hari penuh dengan berjuang melawan hawa nafsu. Duka umat muslim Indonesia karena belum bisa mudik ke kampung halaman, juga kabar wafatnya salah satu ulama kita Ustadz Tengku Zulkarnain disebabkan karena terkena covid-19, semoga Allah mewafatkan beliau dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin

Sementara, duka umat muslim di seluruh dunia adalah serangan Israel terhadap masyarakat Palestina. Di malam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Israel menyerang Al-Quds dengan menembakan senjata api dan juga rudal. Saat itu masyarakat Palestina sedang khusyuk beribadah kepada Allah, namun dengan angkuhnya para tentara Israel menyerang Al-Quds dengan membabi buta. Kabarnya hingga saat ini sudah gugur 30 orang syuhada dan ratusan orang mengalami luka-luka.

Berawal dari perebutan wilayah puluhan tahun silam, peperangan ini tak kunjung berakhir. 90 tahun sudah Palestina dijajah, 14 tahun sudah wilayah Gaza di blokade.

Pagi tadi berkesempatan menyimak langsung kabar dari Palestina di MQ Pagi bersama Aa Gym dan Bang Onim. Bang Onim adalah salah satu relawan kemanusiaan dari Indonesia yang berada di tanah Palestina. Beliau menceritakan kondisi saat ini, tentara Israel masih melakukan penyerangan dengan menembakan senjata api dan melemparkan rudal. Beliau pun belum bisa keluar rumah karena keadaan masih sangat genting.

Beliau mengatakan, dari masyarakat Palestina kita belajar makna kesabaran, ketabahan, dan semangat membela agama. Mereka tidak takut lagi mati karena mereka tau mati dalam peperangan ini akan masuk surga. Keluarga yang tau salah satu anggotanya wafat, satu menit pertama akan bersedih, tapi satu jam kemudian merasa bangga karena telah ada keluarganya yang wafat di jalan Allah dan kelak akan menjadi syafaat. Bahkan mereka menempelkan nama-nama anggota keluarga yang syuhada di pintu-pintu rumah mereka.

Semoga Allah selalu melindungi dan memberikan tempat yang mulia untuk masyarakat Palestina.

0 komentar:

Post a Comment