Sembuh Total Dari TB: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Tuberkulosis (Bagian 2)



Rumah sakit menjadi tempat yang tidak asing lagi untuk saya saat itu. Tiga bulan pertama pengobatan, setiap 2 minggu saya harus kontrol untuk cek BTA dan mengambil obat. Mengantri bersama pasien TB yang lain untuk sama-sama berjuang melawan bakteri Mycobacterium Tuberkulosis.

Awalnya, saya selalu merasa sendiri melawan sakit ini. Tapi kalau sudah di rumah sakit, banyak yang 'senasib' dengan saya sehingga semangat untuk kembali sembuh selalu bertambah setiap harinya.

Hari-hari yang berat karena ketika sedang pengobatan saya sedang menjalankan salah satu kewajiban saya di bangku kuliah, yaitu Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di salah satu Madrasah Tsanawiyah di Kota Bandung. Saya tidak mungkin menunda kewajiban ini, karena saya merasa mampu untuk beraktivitas setelah batuk berangsur membaik dan hilang.

Saya berusaha meyakinkan para guru bahwa saya akan berhati-hati dan tidak kontak langsung dengan siswa. Saya izin menggunakan masker di dalam kelas dan melepasnya ketika sedang menjelaskan pelajaran saja. Alhamdulillah, Allah Maha Baik. Sekolah mengizinkan saya untuk tetap mengajar.

Di sisi lain, saya juga berusaha meyakinkan pihak kantor tempat saya bekerja, terutama rekan-rekan satu satu ruangan bahwa mereka akan aman selama saya berhati-hati. Lagi-lagi, Allah Maha Baik. Tak henti-hentinya dukungan untuk sembuh datang dari rekan-rekan saya. Alhamdulillah.

Selama 6 bulan pertama pengobatan, saya konsumsi obat anti tuberkulosis (OAT) berbentuk kaplet berwarna merah. Diminum setiap hari setiap jam 5.30 sebanyak 4 buah. Entah sudah berapa ratus butir obat yang masuk ke dalam tubuh ini. Saya sudah tak ambil pusing lagi dengan itu.


Tiga bulan terakhir pengobatan, saya konsumsi obat anti tuberkulosis (OAT) berbentuk tablet berwarna orane. Diminum setiap hari selasa, kamis, dan sabtu atau 3 kali dalam seminggu. Diminum setiap jam 5.30 sebelum sarapan pagi.
 

Ikhtiar lain yang saya lakukan adalah:

1. Sebisa mungkin menghindar dari asap rokok.
2. Olahraga ringan di tempat hijau.
3. Mengupayakan agar sirkulasi udara di dalam rumah baik dan terpapar sinar matahari.
4. Makan makanan yang bergizi terutama yang mengandung protein.
5. Menghindari hal-hal penyebab stress.
6. Rutin minum madu pahit untuk menghilangkan batuk. Alhamdulillah saya cocok.
7. Mengedukasi orang-orang sekitar tentang bahaya TB.

Lalu bagaimana dengan biayanya? Mengingat waktu pengobatan yang lama sudah pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Kementerian Kesehatan memastikan pasien yang positif mengidap penyakit TB agar segera berobat ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan karena tidak dikenakan biaya atau gratis. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Mohamad Subuh mengatakan, "Untuk beban pembiayaan kesehatan atau kasus TB reguler antara Rp 400 ribu hingga Rp 1,2 juta dan biaya satu kasus TB MDR lebih dari Rp 100 juta atau sekitar Rp 120 juta hingga sembuh." (Dikutip dari republika.co.id)

Saya sendiri menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan. Prosesnya cepat dan mudah. Saya tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk biaya pengobatan dan obat. Hanya biaya ongkos bolak-balik ke rumah sakit saja.

Dokter dan perawat sudah seperti orangtua kedua bagi saya. Setiap kontrol, mereka selalu menekankan agar DISIPLIN minum obat, karena itu kunci utama untuk melawan bakteri TB. Alhamdulillah, saya bertemu tenaga medis yang sabar dan telaten. Tak lupa dukungan keluarga dan orang-orang terdekat juga sangat berpengaruh besar terhadap psikis kita.

Harapan sembuh pasien tuberkulosis sangat besar jika tak putus menjalani pengobatan. Kuncinya disiplin, sabar, dan yakin hanya Allah yang Maha Menyembuhkan. Alhamdulilah saya sembuh total dari tuberkulosis paru setelah menjalani pengobatan selama 9 bulan. Ah, rasanya sudah lama ingin berbagi pengalaman ini dan dengan izin Allah bisa tertuliskan sekarang. Kamu juga pasti bisa sembuh. Semangat!

2 comments:

  1. Assalamualaikum,Mba Tia. Salam kenal ya. Alhamdulillah sudah sembuh ya, Mba.. :)
    Baca cerita ini jadi ingat pengalaman saya kena TB Kelenjar tahun 2007. Alhamdulillah dengan rutin minum obat selama 6 bulan, akhirnya saya dinyatakan bersih dari TB :)

    Sehat sehat yaa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumussalaam wr wb. Salam kenal Mba. Alhamdulillah, aamiin :)

      Delete